Jakarta – Ibu kota negara (IKN) masa depan, Nusantara, telah dibayangkan sebagai kota metropolis futuristik bagi generasi muda Indonesia, menurut Danis H. Sumadilaga, kepala pembangunan infrastruktur Nusantara di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Kami berharap generasi muda kami dapat berkontribusi dan berkolaborasi untuk mengakomodasi inovasi di tiga bidang yang ditunjuk untuk pertumbuhan, dari sektor kesehatan, energi, dan ekonomi," kata Sumadilaga pada hari Selasa selama webinar tentang "Unleashing Global Urban and Rural Digitalization Potential."
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pada 18 Agustus 2022, pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Keputusan Presiden untuk memindahkan ibu kota dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk distribusi penduduk, mendorong pertumbuhan ekonomi di luar Jawa, dan mengatasi krisis sumber air bersih di Pulau Jawa.
Keputusan untuk memindahkan ibu kota juga dipengaruhi oleh pesatnya konversi lahan di Jawa, urbanisasi terkonsentrasi di Jakarta, dan tingginya tingkat kerugian ekonomi di Jakarta.
"Di Jakarta, kita berbicara tentang air, lalu lintas, dan penurunan tanah," kata Sumadilaga.
Pemerintah berusaha menciptakan ekosistem tiga kota dengan memindahkan ibu kota. Sebagai hasil kolaborasi kota segitiga Samarinda, Balikpapan, dan IKN Nusantara, IKN diharapkan dapat menjadi katalisator pembangunan ekonomi ke depan di Kalimantan Timur.
Sementara IKN akan menjadi jantung pemerintahan dan inovasi hijau, Samarinda, sebagai pusat sejarah Kalimantan Timur, akan menjadi basis untuk revitalisasi sektor energi, dan Balikpapan, sebagai otot, akan menjadi inti dari pengembangan industri hilir minyak dan gas dan logistik.
Menurutnya, IKN Nusantara bercita-cita menjadi kota yang paling berkelanjutan, simbol identitas nasional, dan kekuatan pendorong perekonomian Indonesia di masa depan.
IKN juga dimaksudkan untuk menjadi hub ibu kota di masa depan, dengan sistem smart city yang terhubung dengan harmoni, tambahnya.
"IKN bukan hanya smart city, tetapi juga tempat modern dengan infrastruktur kelas dunia," kata Sumadilaga.