Jakarta – Pada Rabu pagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana menyambut warga Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, yang telah berkumpul untuk memperingati Hari Raya Pancasila.
Menurut siaran pers dari Sekretariat Presiden, presiden dan ibu negara mengunjungi penduduk ende pada pukul 07.m.05 pagi waktu setempat (UTC +8) sebelum melakukan perjalanan ke Rumah Pengasingan Soekarno di Ende.
Saat menyapa warga, Jokowi dan Iriana mengenakan Ragi Lambu Luka Lesu, pakaian tradisional Ende. Presiden mengenakan kain merah-hitam, sedangkan ibu negara mengenakan kain coklat-ungu.
"Terima kasih, terima kasih," presiden menanggapi keinginan warga desa untuk menyambutnya. Iriana kemudian menggendong seorang bayi sebelum difoto oleh ibu bayi itu.
Setelah menyapa warga, presiden dan ibu negara berangkat ke Rumah Pengasingan Soekarno sebelum bertugas sebagai inspektur untuk peringatan Lahirnya Pancasila.
Dalam kesempatan tersebut, presiden mengimbau rakyat Indonesia untuk memasukkan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila, menurut presiden, berusaha tidak hanya untuk menyatukan rakyat Indonesia tetapi juga untuk menjadi suar penuntun dalam menghadapi krisis nasional.
"Bangsa kita bisa berdiri sebagai negara yang perkasa karena kita sepakat untuk mengadopsi Pancasila sebagai basis kita," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, setiap warga negara Indonesia harus berkomitmen untuk mengadopsi Pancasila dan mempertahankan lima sila pentingnya, yang dapat diwujudkan melalui struktur sosial dan nasional.
"Mari kita (menerapkan Pancasila) dalam pengelolaan pemerintahan dan kontak sosial," ujarnya.
Setelah upacara berakhir, presiden melanjutkan perjalanan ke Taman Kontemplasi Bung Karno. Dia kemudian akan diberi gelar tradisional Ende di Ende Weaving Home di Distrik Ende dan kemudian pergi ke Galeri Bung Karno di Katedral Kristus Raja.