HÀ NỘI — Vietnam akan terus mendukung solidaritas, persahabatan, dan kerja sama yang komprehensif, berkelanjutan, dan jangka panjang dengan Kamboja sebagai prioritas dalam kebijakan luar negerinya, demikian ungkap Menteri Pertahanan Nasional Jenderal Phan Văn Giang pada hari Senin di Hà Ni.
Giang menjadi tuan rumah resepsi untuk delegasi RCAF yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Hun Manet, Wakil Panglima Tertinggi RCAF dan Komandan Angkatan Darat Kerajaan Kamboja.
Menurut menteri, konsolidasi koneksi bilateral sangat penting secara strategis bagi pembangunan masing-masing negara.
Dia menyatakan bahwa Vietnam akan selalu menghargai dan mengingat bantuan Kamboja yang tak ternilai selama perang sebelumnya untuk kebebasan nasional, serta tujuan pembangunan dan pertahanan nasional saat ini.
Giang juga mencatat pernyataan otoritas senior Vietnam dan Kamboja yang menekankan pentingnya mereka dalam menjaga dan memperkuat persahabatan tradisional antara pemerintah, rakyat, dan pasukan kedua negara.
Di masa lalu, kedua belah pihak telah berkolaborasi untuk menyelenggarakan acara politik dan diplomatik, seperti kunjungan tingkat Negara Presiden Nguyn Xuân Phc ke Kamboja dan kunjungan Wakil Perdana Menteri Men Sam An ke Vietnam pada kesempatan peringatan 55 tahun hubungan diplomatik bilateral, antara lain.
Jenderal memuji hasil kerja sama kedua angkatan darat, terutama zona militer perbatasan, penjaga perbatasan, pasukan angkatan laut, dan penjaga pantai, dalam menjaga jaminan sosial, keselamatan, dan ketertiban di daerah perbatasan, pencegahan dan pengendalian COVID-19, dan pelatihan personel.
Giang mendesak Hun Manet untuk menyampaikan salamnya kepada Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Tea Banh, serta undangannya kepada pejabat Kamboja untuk menghadiri pameran pertahanan internasional yang akan diselenggarakan Vietnam akhir tahun ini.
Hun Manet, pada bagiannya, mendesak agar kedua belah pihak mengejar mekanisme kerja sama jangka panjang seperti pertukaran persahabatan pertahanan perbatasan, menambahkan bahwa ada potensi signifikan untuk kerja sama bilateral.
Ia juga menyarankan agar instansi yang berwenang dari kedua negara mengembangkan perjanjian kerja sama dan memanfaatkan potensinya.
Sumber: VNS