MANILA, Filipina – Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. akan bertemu Presiden AS Joe Biden untuk pertama kalinya di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang sedang berlangsung di New York, demikian menurut seorang pejabat dan seorang sumber yang akrab dengan rencana tersebut.
Trixie Cruz-Angeles, sekretaris pers Marcos, mengatakan melalui Tweet di akun resminya pada hari Rabu bahwa mereka diantisipasi untuk membahas perdagangan, investasi, dan hubungan yang semakin dalam. Seorang sumber AS yang akrab dengan perencanaan itu juga mengkonfirmasi pertemuan itu.
Permintaan klarifikasi tentang pertemuan itu, yang belum diumumkan Gedung Putih, tidak segera ditanggapi baik kantor Marcos atau kementerian luar negeri Filipina.
Marcos, mendiang orang kuat yang digulingkan dalam pemberontakan publik pada tahun 1986, terpilih sebagai presiden pada bulan Mei dan belum mengunjungi Amerika Serikat dalam 15 tahun.
Dia berada dalam contempt of court karena menolak untuk bekerja sama dengan pengadilan Hawaii yang memutuskan keluarga Marcos harus membayar ganti rugi $ 2 miliar kepada para korban kekejaman di bawah rezim darurat militer ayahnya.
Sebagai kepala negara, Marcos Jr memiliki kekebalan diplomatik dan telah membantah tuduhan bahwa keluarganya mencuri dari Departemen Keuangan.
Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada hari Selasa, Marcos mendesak para pemimpin dunia untuk merevitalisasi ekonomi global, mematuhi sistem berbasis aturan internasional, dan memenuhi janji iklim mereka sesegera mungkin.
Filipina adalah salah satu sekutu Asia terpenting Amerika Serikat, dan kedua negara melakukan latihan militer rutin sebagai bagian dari serangkaian perjanjian, termasuk perjanjian pertahanan timbal balik berusia 70 tahun.
Sumber: Reuters