RIYADH: Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman tiba di Indonesia pada Selasa pagi untuk menghadiri KTT G20, di mana para pemimpin akan membahas berbagai masalah global, termasuk konflik Ukraina, kemerosotan ekonomi global, dan ketahanan pangan, antara lain.
Delegasi Saudi dipertemukan di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar.
Presiden Indonesia Joko Widodo menyerukan persatuan pada KTT G20 pada tahun 2022, dengan mengatakan kelompok itu tidak boleh membiarkan dunia turun ke perang dingin lagi dan konflik itu harus diakhiri.
Akan sulit bagi dunia untuk bergerak maju jika perang tidak berakhir, katanya dalam pidato pembukaannya di KTT, tanpa secara langsung merujuk pada konflik di Ukraina.
Di sela-sela KTT di Indonesia, Putra Mahkota Arab Saudi bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Kedua pemimpin berbicara tentang hubungan bilateral, perkembangan regional dan internasional, serta kerja sama lintas sektor.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman bertemu dengan Direktur Jenderal Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva untuk meninjau hubungan bilateral dan membahas bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama antara Kerajaan dan dana moneter.
Pada Selasa, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak bertemu dengan Raja Saudi Salman di KTT G20.
Keduanya menyatakan keprihatinan mereka tentang ancaman terhadap perdamaian dan keamanan Timur Tengah, serta "aktivitas destabilisasi" Iran di kawasan itu.
Sunak juga menyampaikan harapan agar Inggris dan Arab Saudi dapat terus berkolaborasi untuk menstabilkan pasar energi.
Di sela-sela KTT Bali, Putra Mahkota Mohammed bin Salman bertemu dengan Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
KTT G20 akan diadakan di Bali pada 15 dan 16 November, mengakhiri presidensi Indonesia atas ekonomi terbesar di dunia dan lebih dari 200 pertemuan kelompok kerja dan acara sampingan yang diadakan sepanjang tahun.
Para pemimpin dunia akan bertemu untuk membahas isu-isu utama yang mempengaruhi stabilitas pasar global, dengan diskusi kemungkinan akan dipengaruhi oleh ketegangan atas perang Ukraina dan kejatuhan ekonominya.
Sumber: Arab News