Jakarta, Indonesia – Pertumbuhan demokrasi bangsa akan bergantung pada partisipasi dan keterlibatan perempuan, kata Rahmat Bagja, kepala Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), pada Selasa.
"Kemajuan dan jalan yang benar dari demokrasi bangsa tidak hanya bertumpu pada pundak laki-laki, tetapi juga di pundak perempuan," katanya di sini, Selasa.
Perempuan, menurut Bagja, akan memainkan peran penting dan menentukan dalam menentukan nasib Indonesia dan generasi mendatang.
Ia menyatakan, jika perempuan menghadapi kesulitan, maka dapat berdampak pada tumbuh kembang generasi berikutnya.
"Jika pemilih memilih pemimpin yang salah, sikap negara terhadap perempuan akan memburuk. (Misalnya, dalam fokus pada isu-isu wanita seperti berapa banyak ibu hamil yang meninggal saat melahirkan, "Dia menguraikan.
Dia melanjutkan untuk membahas hubungan antara perempuan dan pemilu.
"Pemilu adalah tentang memperjuangkan tujuan, memperjuangkan visi, memperjuangkan misi ke depan, dan para pemimpin untuk (memberikan) perhatian pada (tantangan yang dihadapi) perempuan," jelas Bagja.
Memang, dia menyatakan bahwa jika pemilih, termasuk pemilih perempuan, membuat pilihan yang salah, negara mungkin akan mengalami tantangan.
Perempuan, menurutnya, memiliki peran penting dalam segala aspek kehidupan demokrasi suatu bangsa.
Oleh karena itu, ia menggarisbawahi pentingnya perempuan dalam penyelenggaraan pemilu, baik sebagai pengawas, penyelenggara, pemilih, maupun kandidat, dalam menjaga demokrasi.
Bawaslu menjadi tuan rumah "Konsolidasi Nasional Pengawas Pemilihan Umum Perempuan" pada hari Selasa dalam upaya untuk meningkatkan keterlibatan perempuan dalam pengawasan pemilu. Partisipasi perempuan dalam pemantauan pemilu dipandang berdampak pada pertumbuhan demokrasi dan kekhawatiran yang mempengaruhi perempuan dan anak-anak.
Bawaslu juga meminta pemerintah, penyelenggara pemilu, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan masyarakat untuk berkolaborasi dalam rangka mencapai partisipasi perempuan dalam penyelenggaraan pemilu.
Bintang Puspayoga, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, telah menekankan pentingnya dukungan partai yang beragam dalam mendorong keterlibatan perempuan dalam politik, khususnya dalam pemilihan legislatif 2024.
Sumber: Antara