Baguio City, Filipina – Pemerintah kota di kota ini telah meminta pemilik dan operator setidaknya 15 kos rumah kos untuk memperbaiki pelanggaran beberapa undang-undang keselamatan yang ditemukan oleh tim inspeksi.
Di sela-sela acara pengibaran bendera hari Senin, Aileen Refuerzo, kepala petugas komunikasi kota, menyatakan bahwa tim inspeksi gabungan dipimpin oleh Engr. Menurut Charles Carame, kepala divisi sanitasi Kantor Layanan Kesehatan, banyak pelanggaran membahayakan keselamatan penduduk.
"Sebagian besar kos-kosan yang dinilai pada 11 September memiliki masalah keselamatan dan sanitasi," klaimnya.
Ada kurangnya pengelolaan limbah padat atau tempat sampah terpisah untuk limbah yang dapat terurai secara hayati dan tidak dapat terurai secara hayati, serta fasilitas bobrok, lingkungan yang kotor, kurangnya kontrol hama, dan area terbatas.
Perlengkapan sanitasi dan pipa ledeng non-operasional; sistem drainase yang tidak tepat; selokan atap bobrok dengan sumber kebocoran; tidak ada CCTV (closed circuit television) yang terpasang dan lampu darurat, perlengkapan listrik non-fungsional; kabel listrik yang menjuntai, perlengkapan pencahayaan yang rusak; kabel listrik yang tidak aman; dan retakan yang terlihat pada balok dan kolom juga ditemukan.
"15 kos-kosan di New Lucban, Teodora Alonzo, dan ABCR (A. Bonifacio, Caguioa, Rimando) memiliki izin usaha," tambah Refuerzo, "tetapi seseorang tidak memiliki sertifikat keselamatan kebakaran."
Tiga distrik yang disebutkan dekat dengan universitas dan perguruan tinggi besar, termasuk kampus utama Saint Louis University, Baguio Central University, dan STI College, menjadikannya pilihan tempat tinggal mahasiswa yang populer.
Menurut Refuerzo, tim inspeksi juga menemukan bahwa sebagian besar asrama dan kos-kosan tidak memiliki parkir penyewa dan bahwa alarm kebakaran mereka tidak dapat dioperasikan.
Dia menyatakan bahwa tim telah memutuskan untuk terus melakukan inspeksi mendadak di barangay lain untuk memastikan bahwa pelanggaran dari 15 perusahaan diperbaiki.
"Seperti yang disepakati oleh anggota gugus tugas, pemeriksaan akan dilakukan secara teratur, terutama dengan siswa yang kembali ke Baguio untuk kelas tatap muka," tambah Refuerzo.
Menurut catatan Divisi Izin dan Perizinan, kota ini memiliki 31 asrama, 21 rumah penginapan, 1.773 rumah kos, 1.398 apartemen, dan 543 tempat tinggal sementara di daftar perusahaan yang diizinkan.
Sumber: PNA