oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

Slot Gacor https://ojs.uscnd.ac.id/ https://lpm.uscnd.ac.id/ https://aplikasi.ppdu.ponpes.id/pon/ GB777 GB777 GB7771

Diabetes penyebab utama neuropati perifer: pakar kesehatan

Abdul Aziz - Tak Berkategori
  • Bagikan

MANILA – Diabetes adalah penyebab utama neuropati perifer, suatu kondisi yang ditentukan oleh kerusakan saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang, di dunia.

Dr. Rayaz Malik, dokter konsultan di Central Manchester University Teaching Hospital, menyatakan selama forum "Winning the Fight Against Neuropathy in Diabetic Patients" pada 10 November bahwa neuropati perifer sangat kurang terdiagnosis di Asia Tenggara dan Timur Tengah karena kurangnya panduan konsensus tentang skrining rutin dan jalur diagnostik.

"Ini memiliki dampak signifikan pada kualitas hidup karena gejala neuropatik yang menyakitkan, ulserasi kaki, dan amputasi, dengan tingkat kematian lima tahun yang terkait masing-masing 40% dan 80%," kata Malik, yang juga seorang profesor Kedokteran di Weill Cornell Medicine.

"Kesadaran dan rasa urgensi diperlukan di antara pasien dan penyedia layanan kesehatan, dan dokter perawatan primer memerlukan alat dan panduan sederhana untuk membantu mereka dalam mendiagnosis neuropati perifer," tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Senior P&G Health Medical & Technical Affairs Dr. Ashley Barlow menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk melanjutkan upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang diabetes dan komplikasinya, seperti neuropati perifer dan kerusakan saraf.

"Forum ilmiah yang digulirkan oleh P&G Health di seluruh kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika memberikan wawasan, data, dan pedoman praktik klinis dari para ahli kesehatan di seluruh dunia tentang peran diagnosis, pengobatan, dan manajemen neuropati untuk meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes," tambahnya.

Satu dari setiap dua penderita diabetes mengembangkan neuropati perifer selama hidup mereka.

Dengan meningkatnya prevalensi diabetes, jumlah pasien yang menderita neuropati perifer di daerah ini akan meroket.

Neuropati diabetes ditemukan lazim pada 42 persen dari 2.708 pasien yang diuji di fasilitas diabetes proyek Diabcare-Asia di Filipina pada tahun 2000.

Sementara itu, Malik menyatakan bahwa deteksi dini neuropati perifer pada pasien tidak memerlukan penggunaan peralatan diagnostik yang rumit.

"Alat sederhana, seperti kuesioner dan tes sensorik, bisa menjadi tempat yang baik untuk memulai." Kami dapat membantu pasien menghindari konsekuensi yang parah dan meningkatkan kualitas hidup mereka dengan mengajukan pertanyaan yang tepat dan mendengarkannya," katanya.

Gejala neuropati perifer termasuk rasa sakit terbakar dan menusuk di kaki dan tangan, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seperti berjalan, menaiki tangga, dan tidur.

Selain diabetes, kekurangan vitamin B dan penuaan adalah dua faktor risiko lain untuk kerusakan saraf perifer.

Sumber: PNA

  • Bagikan