oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

Slot Gacor https://ojs.uscnd.ac.id/ https://lpm.uscnd.ac.id/ https://aplikasi.ppdu.ponpes.id/pon/ GB777 GB777 GB7771

Menteri luar negeri Indonesia dan UEA bahas kerja sama bilateral

Abdul Aziz - Tak Berkategori
  • Bagikan

Bali – Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan mitranya dari UEA, Abdullah Bin Zayed Al Nahyan, bertemu di sela-sela Pertemuan Menteri Luar Negeri (FMM) G20 di Bali untuk membahas kerja sama bilateral.

Dalam diskusi tertutup tersebut, mereka membahas berbagai isu bilateral, khususnya tindak lanjut dari kunjungan Presiden INDONESIA Joko Widodo ke Abu Dhabi pada 1 Juli 2022.

"Secara khusus, kami membahas kerja sama dalam pembangunan ibu kota baru (IKN), serta bidang kerja sama lainnya di bidang kesehatan, penerbangan, dan pengembangan mangrove," kata Kementerian Luar Negeri INDONESIA dalam keterangan tertulis pada Rabu.

Menteri Abdullah menyatakan pada awal pertemuan bahwa Indonesia adalah salah satu negara mitra prioritas UEA.

Menurutnya, Indonesia memainkan peran penting di kawasan ini dan di seluruh dunia, sebagaimana dibuktikan oleh kunjungan Presiden Joko Widodo baru-baru ini ke Ukraina dan Rusia.

Selain masalah bilateral, kedua menteri luar negeri membahas berbagai masalah regional dan internasional yang saling penting, seperti evolusi situasi di Ukraina dan langkah-langkah untuk membangun kembali rantai pasokan makanan.

Mereka juga membahas topik-topik yang saat ini sedang dibahas oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), karena UEA adalah anggota dewan yang tidak tetap.

Menteri Luar Negeri Marsudi, khususnya, mengucapkan terima kasih atas dukungan UEA terhadap kepemimpinan G20 Indonesia.

"Mereka cukup antusias untuk bekerja sama dalam berbagai inisiatif yang dapat disinergikan antara kedua negara," kata Thohir setelah Presiden Widodo bertemu dengan investor UEA di sebuah hotel di Abu Dhabi, UEA, pekan lalu.

Dia menambahkan bahwa investor dan pengusaha Presiden Joko Widodo dan UEA mencakup empat tema penting selama dialog.

Yang pertama adalah logistik udara, di mana ia mengatakan Indonesia dan UEA dapat menjadi mitra yang saling menguntungkan mengingat ketidakpastian logistik dan rantai pasokan saat ini.

Topik perdebatan kedua adalah Nusantara, ibu kota negara baru (IKN), di mana Thohir menyatakan bahwa sebuah kota metropolitan harus dibangun untuk mengakomodasi pertumbuhan ekonomi dan populasi yang cepat.

Pemerintah harus merencanakan kota metropolitan futuristik bagi warganya, yang sebagian besar masih muda, menurut Menteri BUMN.

"Tidak mungkin 50 juta anak muda Indonesia masuk (tinggal di) kota-kota bersejarah. Tentunya kita harus mempersiapkan kota metropolitan masa depan dengan menggunakan teknologi terbarukan. UEA, khususnya Abu Dhabi, cukup berharap tentang hal ini karena melihat kota-kota besar dunia lainnya, yang juga merupakan pusat pertumbuhan ekonomi untuk setiap negara, sebagai hal yang positif," katanya.

Ketiga, diskusi membahas pertumbuhan wisata bahari dalam konteks ekonomi biru.

Menurut Thohir, Presiden Joko Widodo menginginkan pembangunan ekonomi biru untuk membantu menjaga ekosistem Indonesia daripada mengeksploitasinya.

  • Bagikan