Indramayu Jawa Barat – Pada Jumat, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membuka fasilitas cold storage ikan berkapasitas 300 ton di Indramayu, Jawa Barat, dan mengatakan dia mengantisipasi nelayan untuk memanfaatkannya sepenuhnya.
"(Cold storage ini) sedikit, tapi saya pikir itu akan berguna," katanya sambil membuka fasilitas.
Ia berharap fasilitas skala kecil itu dapat melayani nelayan di dekat Tempat Perdagangan Ikan Karangsong (TPI).
Fasilitas ini secara simbolis diserahkan kepada pemerintah kabupaten Indramayu dan akan dioperasikan oleh Koperasi Perikanan Mina Sumitra.
"Kami menyerahkan cold storage kepada pemerintah kabupaten Indramayu agar dapat dikelola dengan baik," kata Trenggono.
Ia mengklaim, jika fasilitas cold storage tidak dikelola dengan baik, maka akan cepat memburuk. Dia menambahkan bahwa dia berharap itu tidak akan terjadi.
"Jika tidak dirawat dengan baik maka akan cepat rusak, dan itulah yang perlu dicegah," jelasnya.
Sementara itu, anggota DPR ONO Surono menyatakan kapasitas cold storage yang ideal adalah 1.000 ton, namun ukuran fasilitas Indramayu diturunkan karena keterbatasan anggaran.
"Jika tidak ada COVID-19, fasilitas (cold storage) seribu ton bisa dikembangkan," jelasnya.
Ruang penyimpanan dingin adalah ruang yang telah direkayasa dengan hati-hati untuk menjaga suhu tertentu. Menurut situs web kementerian, fasilitas di Indramayu akan melayani tujuan utama untuk menjaga kualitas ikan yang ditangkap oleh nelayan dengan memungkinkan mereka untuk membekukan dan menyimpan ikan.
Fasilitas penyimpanan dingin biasanya mencakup freezer ledakan udara dengan kisaran suhu -35 hingga -40 derajat Celcius dan freezer penyimpanan dingin dengan kisaran suhu -18 hingga -25 derajat Celcius.