slot gacorslot pulsa 2024slot999pastigacor88ixplay88slot gacorduniabet303slot gacorslot gacor 88login selotgacorkusitus slot gacorslot gacorslot 10kslot777
Iran mengatakan pria bersenjata di balik serangan kuil berasal dari Tajikistan – Klik Asean Slot Gacor https://ojs.uscnd.ac.id/ https://lpm.uscnd.ac.id/ https://aplikasi.ppdu.ponpes.id/pon/ GB777 GB777 GB7771

Iran mengatakan pria bersenjata di balik serangan kuil berasal dari Tajikistan

  • Bagikan

DUBAI – Kantor berita resmi Iran mengatakan pada Senin bahwa pria bersenjata yang menewaskan 13 orang bulan lalu di sebuah kuil besar Syiah adalah warga negara Tajik.

Kelompok militan Daesh telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan 26 Oktober terhadap Shah Cheragh, salah satu dari lima kuil Syiah teratas Iran di Shiraz. Namun, pemerintah telah berusaha menyalahkan serangan itu pada protes anti-pemerintah yang sebagian besar damai, tanpa memberikan bukti apa pun.

Iran awalnya menyatakan bahwa 15 orang tewas di Shiraz, tetapi kemudian merevisi angka menjadi 13 karena penghitungan ganda.

Menurut IRNA, nama pria bersenjata itu adalah Sobhan Komrouni. Dia meninggal karena luka-luka yang diderita selama penangkapannya di sebuah rumah sakit di Iran selatan, hanya beberapa hari setelah serangan 26 Oktober.

Menurut laporan hari Senin, kaki tangan pria bersenjata itu adalah seorang warga negara Afghanistan bernama Mohammad Ramez Rashidi, menurut Kementerian Intelijen Iran. Menurut laporan itu, tersangka ketiga dari negara tetangga Azerbaijan adalah "koordinator utama" serangan dari ibu kota Iran, Teheran.

Menurut IRNA, pihak berwenang telah menangkap 26 tersangka sehubungan dengan serangan kuil, yang semuanya dilaporkan warga negara Azerbaijan, Tajik, atau Afghanistan.

Dikatakan, tanpa merinci, bahwa beberapa tersangka merencanakan serangan serupa di Zahedan, provinsi tenggara Sistan dan Baluchestan, yang merupakan tempat kerusuhan mematikan pekan lalu.

Iran telah terlibat dalam protes anti-pemerintah selama berminggu-minggu sejak seorang wanita Kurdi berusia 22 tahun meninggal dalam tahanan pada September setelah ditahan karena diduga melanggar aturan berpakaian ketat negara itu untuk wanita.

Sumber: AP

  • Bagikan