Ledakan keras dan penembakan terdengar di ibu kota Afghanistan pada Senin di dekat sebuah hotel yang populer di kalangan turis bisnis China, menurut seorang saksi.
Sejak kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu, Taliban mengklaim telah meningkatkan keamanan nasional, tetapi ada puluhan ledakan dan serangan bom, banyak di antaranya telah diklaim oleh cabang lokal kelompok Daesh.
"Ada ledakan yang sangat keras diikuti oleh banyak tembakan," kata saksi itu. Informasi serupa dilaporkan media Afghanistan.
Pejabat keamanan tidak segera tersedia untuk mengomentari ledakan di Shahr-e-naw, salah satu distrik bisnis tersibuk di Kabul.
Hotel Kabul Longan, sebuah bangunan bertingkat yang populer di kalangan pebisnis China yang mengunjungi Afghanistan dalam jumlah yang lebih besar sejak kembalinya Taliban, terletak di distrik tersebut.
Menurut orang dalam Taliban di Pakistan, sejumlah penyerang yang tidak diketahui memasuki hotel.
"Operasi melawan para penyerang telah dimulai." "Penembakan berlanjut," katanya.
Tim pasukan khusus Taliban bergegas ke tempat kejadian, menurut koresponden AFP.
China, yang berbagi perbatasan sepanjang 76 kilometer dengan Afghanistan, belum secara resmi mengakui pemerintah Taliban tetapi merupakan salah satu dari sedikit negara dengan kehadiran diplomatik lengkap di negara itu.
Beijing telah lama khawatir bahwa Afghanistan akan menjadi tempat pementasan bagi separatis minoritas Uighur di daerah perbatasan Xinjiang yang sensitif.
Sebagai imbalan atas jaminan Taliban bahwa Afghanistan tidak akan digunakan sebagai basis bagi ekstremis, China telah menawarkan bantuan ekonomi dan investasi dalam rehabilitasi Afghanistan.
Menjaga perdamaian di Afghanistan setelah perang selama beberapa dekade adalah perhatian utama Beijing karena berusaha untuk menjaga perbatasannya dan melakukan investasi infrastruktur penting di negara tetangga Pakistan, yang merupakan rumah bagi Koridor Ekonomi China-Pakistan.
Taliban melakukan segala upaya untuk menggambarkan Afghanistan sebagai tempat yang aman bagi para diplomat dan pengusaha, tetapi dua anggota staf kedutaan Rusia tewas dalam bom bunuh diri di luar misi pada bulan September, sebuah tindakan yang diklaim oleh Daesh.
Kelompok itu juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan bulan ini terhadap kedutaan Pakistan di Kabul, yang dikutuk Islamabad sebagai "upaya pembunuhan" terhadap duta besar.
Dalam serangan itu, seorang satpam terluka.
Meskipun memiliki hak atas proyek-proyek besar di Afghanistan, termasuk tambang tembaga Mes Aynak, China belum memajukan satu pun dari mereka.
Taliban mengandalkan China untuk mengubah salah satu sumber daya tembaga terbesar di dunia menjadi tambang yang berfungsi, yang akan membantu Afghanistan yang kekurangan uang tunai dan terkena sanksi dalam pemulihannya.
Sumber: AFP