MRP dukung pembentukan daerah otonom baru di Papua

Abdul Aziz - Tak Berkategori
  • Bagikan

Jayapura – Majelis Rakyat Papua (MRP) dengan antusias mendukung niat pemerintah pusat untuk membentuk daerah otonomi baru (DOB) di Papua Selatan, Dataran Tinggi Tengah Papua, dan Papua Tengah dalam rangka mendorong pembangunan yang adil, merata, dan inklusif.

MRP adalah lembaga pemerintah khusus yang mewakili budaya asli Papua, dan telah diberikan otoritas khusus untuk melestarikan hak-hak rakyat Papua. Didirikan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Provinsi Papua.

Anggota MRP Dorince Mehue menyatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis di sini pada hari Sabtu bahwa ini dikomunikasikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama pertemuan di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada 20 Mei 2022.

Mehue mengatakan, MRP juga mendukung keputusan presiden terkait pengangkatan pejabat pelaksana tugas di seluruh Provinsi Papua karena pemilihan kepala daerah akan dilakukan serentak pada tahun 2024.

Lebih lanjut, ia memuji upaya pemerintah pusat untuk mengembangkan provinsi melalui Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus Untuk Provinsi Papua dan banyak undang-undang turunannya.

Menurut Mehue, peraturan tersebut memperkuat persiapan untuk rencana besar pembangunan cepat Papua dari 2022 hingga 2041.

"Kami juga menganjurkan percepatan pengesahan RUU masyarakat adat adat untuk membela hak-hak penduduk asli Papua," tambahnya.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa untuk mencapai rekonsiliasi sosial-politik yang inklusif dan menyelesaikan berbagai kesulitan di provinsi ini, Presiden Jokowi dan pemerintah pusat berusaha untuk berinteraksi dengan masyarakat Papua menggunakan pendekatan humanis.

Sebelumnya, pada 20 Mei 2022, presiden memanggil enam anggota MRP dan empat anggota Dewan Rakyat Papua Barat untuk pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor di Provinsi Jawa Barat untuk membahas pembentukan tiga DOB di Papua.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh para kepala daerah Kabupaten Jayapura dan Kota Sorong, serta para rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) dan Universitas Negeri Papua (Unipa).

  • Bagikan