MANILA – Kepolisian Nasional Filipina (PNP) membantah pada Rabu bahwa seorang pembunuh berantai dan anggota geng kriminal di dalam van putih bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan dan penghilangan yang dilaporkan.
"Kami tidak melihat ada pembunuh berantai di sini karena orang dan motif yang berbeda terlibat. Kami juga tidak melaporkan insiden van putih digunakan dalam menculik orang," kata juru bicara PNP Kolonel Jean Fajardo dalam sebuah wawancara televisi.
Di sisi lain, Fajardo mengakui pentingnya postingan media sosial dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kejahatan dan menyelesaikan kasus-kasus yang sedang diselidiki oleh polisi.
Menteri Dalam Negeri Benjamin Abalos Jr. menyatakan dalam pengarahan Istana bahwa dia perlu mendapatkan angka insiden kejahatan yang akurat mengenai serangkaian pembunuhan dan penculikan yang dilaporkan sebelum membuat komentar tentang masalah ini.
Abalos mengatakan dia telah meminta kepala PNP Jenderal Rodolfo Azurin Jr. untuk menyerahkan laporan tentang serangkaian pembunuhan yang dilaporkan yang telah memicu kemarahan publik, terutama ketika kelas dilanjutkan tahun ini.
"Saya berbicara dengan kepala PNP Azurin karena angka-angka sedang dirilis." Saya hanya ingin tahu tentang timeline dan apakah insiden ini benar atau dibuat-buat. Saya belum melihat laporannya. Dia memberi tahu saya bahwa ada kasus insiden yang diulang, jadi saya tidak ingin berkomentar jika tidak ada nomor yang diberikan. Yang penting adalah kami mendengar dari PNP," kata Abalos dalam campuran bahasa Inggris dan Filipina.
Sementara itu, Abalos meredakan kekhawatiran tentang masalah ini dengan menyatakan bahwa perintah bisnis pertamanya sebagai Sekretaris DILG adalah meningkatkan "visibilitas polisi" di jalanan.
Ia juga menyadari pentingnya aparat desa dalam menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat.
Sumber: Philippine News Agency