oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

Slot Gacor https://ojs.uscnd.ac.id/ https://lpm.uscnd.ac.id/ https://aplikasi.ppdu.ponpes.id/pon/ GB777 GB777 GB7771

Pandemi telah meningkatkan kemampuan pengurutan genom negara: menteri

  • Bagikan

Jakarta, Indonesia – Krisis pandemi COVID-19 telah meningkatkan kemampuan pengurutan genom Indonesia dan membuat pemantauan pemerintah terhadap pandemi menjadi lebih mudah, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada hari Kamis.

"Salah satu yang signifikan adalah lompatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses identifikasi jenis atau varian virus," katanya pada hari yang sama saat konferensi pers kinerja kementerian pada 2022 dan program kerja pada 2023.

Sebelumnya, dunia menyalahkan peningkatan kasus COVID-19 pada mobilitas publik yang tinggi, menurutnya. Namun, baru-baru ini ditemukan bahwa penyebab utamanya adalah munculnya varian baru yang lebih berbahaya.

Masuknya varian baru telah memaksa negara-negara, termasuk Indonesia, untuk secara rutin mengidentifikasi karakteristik mereka, perbedaan dari varian sebelumnya, dan pola penularan.

Sadikin mencatat, pada awal pandemi, kapasitas Indonesia untuk menguji varian baru masih terbatas, dengan laboratorium yang tidak dijalankan dengan baik.

Menurut data kementerian, hanya ada 16 laboratorium pengurutan genom di Indonesia per Desember 2020. Namun, pada Desember 2022, jumlah mereka telah meningkat menjadi 41.

"Kami dapat secara signifikan meningkatkan kapasitas pengurutan kami dari 140 dalam 9 bulan menjadi lebih dari 5000 dalam sebulan. Ini sangat bermanfaat bagi strategi respons pandemi Indonesia karena kita sekarang tahu siapa musuh kita dan bagaimana penyebarannya", jelasnya.

Menteri menyatakan bahwa meningkatkan pengurutan genom adalah salah satu cara bagi Indonesia untuk menangani pandemi dengan lebih baik.

Pada Maret 2020, kasus pertama COVID-19 di Indonesia terkonfirmasi. Menurut data Gugus Tugas Penanganan COVID-19, negara ini memiliki 6.722.227 kasus COVID-19, 6.552.823 pemulihan, dan 160.665 kematian per 5 Januari 2023.

Sumber: Antara

  • Bagikan