Pekanbaru, Indonesia – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau telah menyiapkan lima pos pemeriksaan menjelang Idul Adha untuk mencegah hewan yang terinfeksi penyakit kaki dan mulut (PMK) masuk ke daerah tersebut.
"Kelima pos pemeriksaan ini didirikan di perbatasan antar provinsi, khususnya untuk memantau (distribusi) sapi kurban ke Riau dari provinsi tetangga," kata kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau, seperti yang ditegaskan kembali pada Sabtu oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan Faralinda Sari di Pekanbaru.
Kelima stasiun tersebut, imbuhnya, berada di Rokan Hilir dan Rokan Hulu, keduanya berada di dekat Provinsi Sumatera Utara.
Pos tersebut juga terletak di Kabupaten Kampar, yang berbatasan dengan Sumatera Barat, serta di Kuantan Singingi dan Selensen, Indragiri Hilir, yang berfungsi sebagai pintu gerbang ke Lampung dan Jawa.
"Personel sudah diturunkan ke masing-masing posko. Tiga orang ditugaskan untuk memeriksa mobil yang mengangkut hewan dari luar provinsi. Jika dokumen-dokumen itu hilang, mereka akan disarankan untuk kembali "Dia menyebutkan ini.
Riau saat ini sedang menerapkan pemantauan ketat terhadap distribusi perdagangan sapi, terutama setelah kasus PMK terdeteksi di tiga kabupaten, meskipun ini tidak menunjukkan bahwa perdagangan telah dihentikan sepenuhnya. Itu masih bisa dilakukan, tetapi hanya sesuai dengan metodenya.
"Masih diperbolehkan membeli sapi dari luar provinsi, (dari tempat) di mana tidak ada kasus PMK, asalkan pengelolaan rekomendasi impor ternak memiliki izin rekomendasi impor ternak antar provinsi (dikeluarkan oleh) Dinas Terpadu dan Investasi (DPMPTSP) Riau," ujarnya.
Sertifikat kesehatan hewan, hasil tes laboratorium, dan tidak ada riwayat infeksi PMK dalam 30 hari sebelumnya juga diperlukan.
"Hanya Bengkulu, di bagian Sumatera ini, yang bebas dari PMK. Lokasi lain, termasuk Riau, telah menderita. Akibatnya, kami telah membangun pos pemeriksaan (inspeksi) pos "Dia membuat pernyataan.
Menurut data dinas peternakan, ketersediaan atau stok hewan kurban, seperti sapi, kerbau, dan kambing, di Provinsi Riau untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha hanya 12 ribu, atau 30% dari keseluruhan permintaan 42 ribu sapi.
Hal ini mempersulit individu untuk menemukan sapi untuk Idul Adha. Itu diperburuk oleh fakta bahwa provinsi-provinsi tetangga, yang biasanya menyediakan hewan-hewan itu, saat ini sedang menghadapi wabah.