BEIRUT: Bandara internasional Suriah di Aleppo akan dibuka kembali pada Jumat setelah tersingkir oleh serangan rudal Israel, menurut kementerian transportasi negara itu.
Kementerian menyatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah bahwa kerusakan telah diperbaiki dan bahwa maskapai penerbangan harus memulai kembali penerbangan ke kota Suriah utara.
Untuk kedua kalinya dalam seminggu, Israel melancarkan serangan rudal ke bandara Aleppo pada Selasa malam, mengalihkan semua pesawat ke Damaskus.
Menurut gambar satelit yang dinilai kamis oleh The Associated Press, serangan Israel itu merobek kawah besar di tiga lokasi di landasan pacu fasilitas itu.
Gambar satelit Planet Labs PBC dari hari Rabu mengungkapkan tiga kawah baru di landasan pacu timur-barat tunggal bandara. Dua dari kawah dikelilingi oleh kendaraan dan pekerja, tetapi yang di sebelah timur sepi.
Pekan lalu, Israel juga melancarkan serangan ke bandara Aleppo, merusak landasan pacunya dan fasilitas yang mungkin menampung pasokan roket Iran, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pemantau perang oposisi.
Menurut foto-foto satelit yang dianalisis oleh The Associated Press, serangan kamis lalu merobek lubang di landasan pacu dan tampaknya menghancurkan sebuah fasilitas di dekat sisi militer landasan udara.
"Bandara akan beroperasi dengan kapasitas penuh untuk melayani penumpang dan bisnis penerbangan sepanjang waktu," kata Kementerian Transportasi, seraya menambahkan bahwa operasi akan dilanjutkan pada siang hari pada Jumat (0900 GMT).
Serangan udara Israel di Bandara Internasional Damaskus pada 10 Juni menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada infrastruktur dan landasan pacu, membuat landasan pacu utama tidak dapat dioperasikan. Setelah renovasi, bandara dibuka kembali dua minggu kemudian.
Dalam beberapa tahun terakhir, Israel telah melakukan ratusan serangan terhadap target di dalam wilayah Suriah yang dikuasai pemerintah, tetapi jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu.
Namun, Israel telah mengakui bahwa mereka menargetkan situs kelompok militan sekutu Iran, seperti Hizbullah Lebanon, yang telah memasok ratusan orang untuk memperkuat pasukan Presiden Suriah Bashar Assad.
Sumber: AP