NEW YORK (AP) — Uni Emirat Arab meminta Iran pada Sabtu untuk memulihkan tiga pulau yang telah didudukinya secara ilegal selama lima dekade terakhir ke negara Teluk itu.
Reem Al Hashimy, Menteri Negara Kerja Sama Internasional UEA, mengklaim kepemilikan Tiga Pulau oleh Iran merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan negaranya dalam pidato di hadapan Debat Umum Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-77 di New York City.
"Kami menegaskan kembali seruan kami untuk mengakhiri pendudukan Iran atas tiga pulau UEA di Greater Tunb, Lesser Tunb, dan Abu Musa, di mana UEA memiliki otoritas historis dan hukum," tambah Hashimy.
Iran menguasai tiga pulau itu pada November 1971, tak lama setelah pasukan Inggris mundur. Semua pulau terletak di Selat Hormuz, yang menghubungkan Teluk Arab dan Teluk Oman.
"Terlepas dari seruan tulus UEA untuk resolusi damai untuk konflik ini selama lima dekade terakhir, Iran belum menanggapi. Kami tidak akan pernah berhenti dalam menegaskan klaim kami yang sah atas pulau-pulau ini, baik melalui negosiasi langsung atau melalui Mahkamah Internasional "Hasyy menjelaskan.
Tuntutan UEA datang di tengah gelombang kekerasan di Iran yang dipicu oleh kematian seorang wanita muda Kurdi dalam tahanan polisi.
Di pinggiran Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan bertemu dengan rekannya dari Iran Hossein Amir-Abdollahian.
Selama pertemuan itu, Sheikh Abdullah bin Zayed mendesak kerja sama internasional yang lebih besar untuk mencapai keamanan dan perdamaian regional, serta aspirasi rakyat, demikian menurut rilis Kantor Berita Emirates (WAM).
Kedua pejabat itu membahas hubungan bilateral dan strategi untuk memperkuat kerja sama bilateral untuk mencapai tujuan bersama. Mereka juga membahas tren regional dan internasional, serta banyak subjek dalam agenda Majelis Umum.
Sumber: Arab News