DUBAI: Iran tidak tertarik untuk mendorong solusi damai di Yaman, demikian menurut Muammar Al-Eryani, Menteri Informasi, Kebudayaan, dan Pariwisata Yaman.
Menurut outlet berita negara Saba, Al-Eryani menyatakan bahwa Iran bermaksud untuk memperoleh kendali atas garis pantai mulai dari Laut Arab hingga Laut Merah untuk mengendalikan jalur air Bab Al-Mandab.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa kediktatoran Teheran telah mengubah Yaman menjadi pusat yang dikendalikan Houthi yang digunakan untuk menargetkan negara-negara tetangga seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, serta kapal-kapal komersial di sepanjang pantai.
Mereka juga telah menimbulkan ancaman bagi keamanan energi setelah milisi Houthi menyerang stasiun distribusi minyak bumi di Jeddah dan Jazan Arab Saudi, serta wilayah Al-Mussafah dan Al-Dhafra UEA di Abu Dhabi, demikian menurut Al-Eryani.
Dia juga menyebutkan bahwa Houthi telah mengakui membajak kapal kargo berbendera UEA Rawabi, yang sedang melakukan perjalanan di lepas pantai Yaman.
Koalisi untuk memulihkan legitimasi Yaman mengumumkan awal tahun ini bahwa mereka telah menghancurkan 106 kapal yang dilengkapi dengan bahan peledak yang ditujukan untuk serangan teroris di sepanjang Laut Merah dan Selat Bab Al-Mandab, menurut Saba.
Menurut Al-Eryani, lonjakan serangan itu bertepatan dengan peningkatan bantuan Iran untuk milisi Houthi dalam hal persenjataan dan peralatan militer.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa pada tahun 2021, Marinir AS mencegat pengiriman yang membawa 9.000 senjata, termasuk rudal, dalam perjalanan ke gerakan Houthi di Yaman.
Menurut Al-Eryani, Houthi telah meningkatkan serangan mereka dengan bantuan "keahlian Iran dan Hizbullah."
Sumber: Arab News