Partai Golkar konsisten mengusung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024 mendatang.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan sikap partai tersebut sudah dipertimbangkan dengan matang dan diputuskan sejak Munas Golkar tahun 2019.
“Kami sudah tetapkan capres adalah Erlangga Hartarto dengan pertimbangan yang cukup matang dan diputuskan sejak Munas tahun 2019,” kata Doli saat menangapi hasil survei Politika Research & Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI) di Jakarta, Senin (27/12/2021).
Doli menjelaskan dipilihnya Airlangga sebagai capres karena dianggap merupakan kader terbaik pada periodenya sehingga mendapatkan amanah menjadi ketua umum Golkar. Selain itu, penetapan capres juga berdasarkan aspirasi DPC Golkar dalam Munas.
Ketua Komisi II DPR itu mengatakan Golkar memiliki standar dan mekanisme yang berkaitan dengan pemenangan Pemilu.
Sehingga, partainya menerima dan menempatkan apapun hasil dari lembaga survei, baik untuk Golkar maupun untuk capres.
“Masih ada waktu selama dua tahun untuk bekerja bersungguh-sungguh, berdasarkan hasil yang dilihat saat ini,” kata Doli menegaskan.
Politika Research dan Consulting bersama Parameter Politik Indonesia merilis hasil survei nasional bertajuk meneropong poros koalisi partai politik.
Survei dilakukan pada rentang waktu 12 November – 4 Desember 2021 dengan metode multi stage random sampling. Sebanyak 1.600 responden diwawancara dari 34 provinsi seluruh Indonesia.
Para responden diwawancara dengan tatap muka dengan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dan margin of error sebesar 2,5 persen.
Dalam survei itu, nama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto berada pada peringkat 17 dari 32 nama yang muncul sebagai calon presiden.
Ailangga dipilih 0,6 persen responden jauh dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 4,3 persen dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebesar 21,6 persen.
Namun, Airlangga masih unggul dari ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar yang dipilih 0,1 persen responden. (*)