Penyedia nikel China Lygend Resources akan go public di Hong Kong

  • Bagikan

BEIJING – Lygend Resources &Technology Co Ltd, produsen dan dealer nikel China, telah mengajukan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Hong Kong.

Aplikasi ini tidak merinci berapa banyak uang yang ingin dikumpulkan Lygend melalui IPO Hong Kong. Tahun lalu, labanya dari Januari hingga September adalah 415 juta yuan ($ 65,5 juta).

Pengajuan Selasa malam datang setelah perusahaan yang berbasis di Ningbo memintanya dari regulator sekuritas China pada akhir Januari.

Lygend Resources, yang mengklaim sebagai dealer bijih nikel terbesar di China dengan pangsa pasar sekitar 27% pada tahun 2020, memperdagangkan bijih nikel laterit yang diperoleh dari penambang di Filipina dan Turki, serta nickel pig iron (NPI) dari Indonesia.

Ini juga memproduksi produk nikel baik di dalam maupun di luar negeri, dengan 180.000 ton NPI diproduksi di dalam negeri setiap tahun dan dua proyek dengan mitra Indonesia.

Perusahaan telah melakukan investasi yang signifikan untuk mengembangkan operasinya dan menyelidiki bahan-bahan baru di sektor nikel, yang semakin cepat di tengah ledakan energi baru global.

Proyek senilai $ 1,05 miliar dengan Harita Group adalah proyek leach asam bertekanan tinggi (HPAL) pertama di Indonesia untuk mencapai produksi.

Lygend juga bekerja sama dalam proyek rotary klin electric furnace (RKEF) di Pulau Obi, Indonesia, dengan rencana untuk memulai produksi antara 2022 dan 2024.

Menurut laporan itu, Lygend memperdagangkan sekitar 9,2 juta ton produk nikel dalam tiga kuartal pertama 2021 dan menghasilkan 11.734 ton NPI selama waktu itu.

Dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, perusahaan berharap memiliki kapasitas tahunan 500.000 ton nikel dan 23.000 ton kobalt.

Sumber: Reuters/edited

  • Bagikan