SINGAPURA – Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan pada Kamis (2 Juni) bahwa negaranya menghargai hubungannya dengan Singapura dan berharap untuk mengatasi situasi pembatasan ekspor ayam "segera."
Khairy mengatakan kepada wartawan dalam kunjungan empat hari ke Singapura, "Kami menghargai hubungan bilateral kami dengan Singapura." "Ini bukan keputusan yang mudah untuk kami buat," katanya, merujuk pada keputusan Malaysia untuk menghentikan sementara ekspor ayam karena defisit pasokan yang mengakibatkan kenaikan harga unggas.
Singapura mengimpor sepertiga ayamnya dari Malaysia, hampir seluruhnya sebagai ayam hidup untuk disembelih dan didinginkan di pulau itu.
Khairy menyatakan bahwa dia memperkirakan situasi ini hanya "sementara" sampai kesulitan pasokan dan biaya diselesaikan.
"Setelah masalah ini diselesaikan, yang kami yakini akan segera terjadi," tambahnya. "Tentu saja, kami berharap dapat melanjutkan ekspor ayam, terutama ke Singapura."
Khairy menjelaskan bahwa Malaysia berada dalam "situasi yang sangat sulit" karena kekhawatiran rantai pasokan mengenai pakan ayam, dan bahwa "tantangan perubahan iklim" mempengaruhi waktu yang dibutuhkan ayam untuk tumbuh.
"Semua variabel ini telah digabungkan untuk menghasilkan situasi di Malaysia di mana ada kekurangan dan harga tinggi," jelasnya.
"Jelas, negara-negara akan mencari (mengamankan) kebutuhan pangan mereka sendiri." Kami juga sangat menyadari tanggung jawab kami sebagai eksportir ke tetangga kami, terutama Singapura."
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa situasinya "sudah membaik" karena Malaysia sedang mencari alternatif yang lebih murah untuk pakan ayam dan bekerja sama dengan produsen unggas untuk menjamin bahwa produksi dapat ditingkatkan.