Tangerang – PT Angkasa Pura II melaporkan aktivitas penumpang di Bandara Soekarno-Hatta lebih sedikit pada hari perayaan Idul Fitri 2022 dibandingkan hari sebelumnya.
"Pantauan kami hari ini, pada H-1, (jumlah kerumunan) sedikit menurun dibandingkan puncaknya selama D-3 dan D-2," kata Muhammad Awaluddin, Direktur Utama PT Angkasa Pura II, di Posko Angkutan Idul Fitri di Terminal 1B, Bandara Soekarno-Hatta.
Dia mengindikasikan bahwa ada sekitar 900 penerbangan pada D-1 di Bandara Soekarno-Hatta, dengan jumlah total penumpang sekitar 125.000 orang.
"Puncaknya terjadi pada H-3, di Bandara Soekarno-Hatta, dengan 1.054 pesawat membawa sekitar 141.000 orang," katanya.
Awaluddin menyatakan, situasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta terkendali sejak 22 April 2022 hingga 1 Mei 2022, atau sehari sebelum Lebaran.
"Kami mengapresiasi kerja sama (hebat) dari seluruh stakeholder bandara, termasuk maskapai penerbangan, airnav, bea cukai, imigrasi, karantina, Tni Ad, dan Polri. Hal ini disebabkan oleh upaya kolaboratif Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan "Dia membuat pernyataan.
Dia menyatakan komitmen perusahaannya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan Bandara Soekarno-Hatta secara konsisten.
Menurut Awaluddin, transportasi udara menawarkan tiga keuntungan dalam hal memenuhi permintaan yang meningkat, seperti saat musim mudik Lebaran.
Pertama, ada fleksibilitas, karena calon pelanggan dapat memilih tanggal dan waktu keberangkatan serta maskapai yang paling memenuhi permintaan mereka.
Kedua, kapasitas transportasi udara dapat diubah dalam menanggapi permintaan. Jika permintaan tinggi, operator bandara akan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk meningkatkan kapasitas melalui mekanisme penerbangan tambahan, pengaturan slot penerbangan, dan perpanjangan jam operasi bandara, antara lain.
Faktor ketiga adalah perluasan koneksi. Setiap provinsi di Indonesia dilayani oleh transportasi udara.
"Kita bisa terbang dari satu kota ke kota lain dalam waktu singkat dengan mengambil jalur udara. Transportasi udara adalah alat transportasi yang paling efisien dan efektif di negara kepulauan seperti Indonesia "Dia mencapai kesimpulan.