Banjir melanda beberapa distrik atau kecamatan di Kota Jayapura, Papua, pada Kamis malam (06/01/2022), sekitar pukul 22.00 WIT.
Akibat banjir tersebut, satu warga dikabarkan meninggal dunia. Tim Reaksi Cepat dari Kepolisian Daerah Papua sudah mengevakuasi korban jiwa tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura melaporkan hujan deras masih berlangsung hingga pukul 01.45 WIT, sedangkan pada pagi ini masih terpantau hujan ringan di Kecamatan Abepura, sekitar pukul 05.30 WIT.
Tim gabungan dari BPBD kota dan provinsi, TNI, Polri, Basarnas, RAPI, Orari dan TSBK masih berada di lokasi terdampak untuk melakukan penanganan darurat, seperti evakuasi warga.
Wilayah terdampak banjir dilaporkan di Kecamatan Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Heram dan Muara Tami.
BPBD Kota Jayapura mengerahkan 3 perahu karet dan 1 truk serbaguna untuk mengevakuasi warga.
Pantauan di lapangan, tinggi muka air saat banjir berlangsung sekitar 150 – 200 cm, bahkan petugas BPBD setempat melaporkan genangan di wilayah Pasar Yotefa Abepura mencapai 300 cm.
Data sementara per hari ini, Jumat (07/01/2022), pukul 03.30 WIB, dilaporkan warga meninggal dunia 1 orang dan sejumlah warga mengungsi ke tempat aman.
BPBD masih melakukan pendataan warga terdampak maupun mereka yang mengungsi hingga saat ini.
Sementara itu, informasi kerugian material menyebutkan sejumlah fasilitas umum terendam banjir, seperti Rumah Sakit Aryoko, Kantor Gubernur, fasilitas umum lain dan rumah masyarakat. Laporan hingga pagi ini, listrik di wilayah terdampak masih padam.
Selain banjir, BPBD Kota Jayapura melaporkan adanya tanah longsor di Kecamatan Jayapura Utara. Pihaknya masih belum mendapatkan data lengkap karena semua personel masih melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir di wilayah Kecamatan Abepura.
Melihat peringatan dini cuaca BMKG, pada hari ini wilayah Papua berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Sedangkan di Kota Jayapura terpantau cerah-berawan pada pagi hingga malam hari.
Kota Jayapura termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir pada kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 3 kecamatan berada pada potensi tersebut, termasuk wilayah-wilayah yang saat ini terdampak banjir.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan ancaman bahaya hidrometeorologi lain, seperti banjir bandang, tanah longsor atau pun angin kencang.
Sementara itu, pemenuhan kebutuhan logistik dasar masyarakat terdampak harus paralel dilaksanakan dan terpenuhi. (*)