Padang, Sumatera Barat – Pada 9-28 April 2022, sedikitnya 125 ribu siswa SD dan SMP di Padang, Sumatera Barat, akan mengikuti kegiatan di pondok pesantren Ramadhan yang diselenggarakan pemerintah setempat.
"Pesantren (pondok pesantren) Ramadhan ini bermaksud untuk mengalihkan proses pembelajaran dari sekolah ke masjid dan lebih fokus pada ceramah agama," kata Wali Kota Padang Hendri Septa setelah Pesantren Ramadhan 1443 Hijriah diresmikan pada hari Senin di Padang.
Kegiatan pondok pesantren Ramadhan akan berlangsung di 1.270 masjid dan musalla.
Menurut Septa, anak-anak akan diawasi oleh masing-masing profesor saat wabah COVID-19 aktif.
Materi pembelajaran Ramadhan dimulai dengan menghafal Al-Quran, Dzikir, dan kisah para nabi dan sahabat, dengan tujuan mengembangkan generasi budaya yang kuat yang menghargai masjid.
Siswa dari kelas 4 hingga 6 di sekolah dasar dan kelas 7 hingga 9 di sekolah menengah pertama akan menghadiri pesantren Ramadhan dari setelah matahari terbit hingga setelah Zuhr.
Siswa non-Muslim diizinkan untuk mengunjungi tempat ibadah masing-masing sepanjang Ramadhan.
Dia menyatakan bahwa pesantren Ramadhan adalah komitmen pemerintah Padang, sehingga para santri dapat selalu mengamalkan keyakinan agamanya.
"Ini adalah pelaksanaan ke-18, dan sempat tertunda di tahun 2020 karena pandemi COVID-19," jelasnya.
Pemerintah kota Padang bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang selama pelaksanaan.
Sementara itu, Ustad Abdul Somad yang juga hadir dalam pembukaan mengatakan, para kepala daerah dapat meneruskan program pesantren Ramadhan kepada generasi muda saat ini.
"Untuk saat ini, posisi kepala daerah, walikota, dan gubernur kosong. Alhasil, buatlah program yang bisa diteruskan kepada anak-anak dan cucu-cucu, seperti pesantren Ramadhan "Beliau membuat pernyataan.