Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Aria Bima menyarankan raksasa minyak milik negara Pertamina untuk mempersiapkan kemungkinan kenaikan permintaan bensin selama musim mudik Lebaran, yang dijadwalkan april mendatang.
"Ada kemungkinan besar jika situasi COVID-19 terus membaik, maka akan terjadi lonjakan mobilitas masyarakat selama periode mudik Lebaran," kata Bima dalam keterangannya, Selasa.
Pembatasan pergerakan yang diberlakukan pemerintah selama wabah COVID-19 dalam dua tahun sebelumnya telah mengakibatkan penurunan penggunaan bensin, katanya, karena warga tidak dapat melakukan perjalanan ke kampung halaman mereka selama musim liburan Idul Fitri.
Sebelumnya, Alfian Nasution, Direktur Utama perusahaan pertamina Pertamina Patra Niaga, menyatakan bahwa pelonggaran pembatasan pergerakan dan persyaratan perjalanan telah mendorong warga untuk mengikuti ritual mudik Lebaran.
Ekonomi nasional, yang diperkirakan akan meningkat sebesar 5,2 persen pada akhir 2021, merangsang aktivitas ekonomi di antara warga sepanjang liburan Idul Fitri, katanya.
"Untuk mempersiapkan kemungkinan kenaikan konsumsi BBM selama periode mudik Lebaran, Pertamina telah memastikan pasokan BBM dan gasnya stabil, dan kami juga sudah menyiapkan semua infrastruktur," kata Nasution.
Dia menyatakan bahwa Pertamina memperkirakan penjualan bahan bakar Pertalite (RON 90) akan naik sebesar 1,2 persen dan penjualan bahan bakar Pertamax (RON 92) meningkat sebesar 14,8 persen dari waktu ke waktu.
Menurut direktur utama, penjualan bahan bakar Pertamax Turbo (RON 98) diperkirakan turun 5%, solar solar dan Dexlite turun 5%, dan BBM Pertamina Dex turun 4%.
Kenaikan penjualan bensin Pertamax yang diharapkan adalah karena kecenderungan pemudik untuk menggunakan bahan bakar selama waktu mudik, katanya.