oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

Slot Gacor https://ojs.uscnd.ac.id/ https://lpm.uscnd.ac.id/ https://aplikasi.ppdu.ponpes.id/pon/ GB777 GB777 GB7771

Presiden Jokowi Resmikan Smelter di Konawe – Sulawesi Tenggara

  • Share

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) bijih nikel milik PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) yang terletak di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Senin (27/12/2021).

Acara peresmian tersebut digelar di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa keberadaan smelter dengan kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun ini akan meningkatkan nilai tambah hingga 14 kali lipat dibandingkan bahan mentah nikel.

“Saya sangat menghargai, mengapresiasi pembangunan smelter oleh PT Gunbuster Nickel Industry. Ini akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit. Dari bijih nikel yang diolah menjadi feronikel ini nilai tambahnya meningkat 14 kali, dan jika dari bijih nikel diolah menjadi billet stainless steel akan meningkat nilainya 19 kali lipat,” ujarnya.

Pembangunan smelter nikel ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menghentikan ekspor bijih nikel dan mendorong hilirisasi industri.

Penghentian ekspor bahan mentah atau raw material ini mendorong industri dan hilirisasi industri dalam negeri dapat berkembang dengan sangat cepat.

“Tidak ada pilihan, yang ingin mengambil/membeli bahan mentah kita, sudah tidak bisa lagi. Artinya, mau tidak mau harus mendirikan industri di tanah air, sehingga kita tidak ekspor lagi yang namanya bahan mentah yang sudah berpuluh-puluh tahun kita lakukan tanpa memberikan nilai tambah yang besar kepada negara,” ujarnya.

Diungkapkan Presiden, berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, nilai ekspor stainless Indonesia di tahun 2021 akan melompat menjadi kurang lebih 20,8 miliar Dolar AS. Kepala Negara menilai ini merupakan sebuah lompatan yang sangat besar.

“Biasanya kalau kita ekspor bahan mentah hanya satu atau sampai dua miliar (dolar AS). Ini sebuah lompatan yang sangat besar sekali,” tuturnya.

Tak hanya nikel, pemerintah juga berkomitmen untuk menghentikan ekspor bahan mentah produk-produk pertambangan secara bertahap.

“Tahun depan akhir, saya sudah berikan pemanasan terlebih dahulu, setop bahan mentah bauksit. Tahun depannya lagi akan kita setop lagi untuk minerba yang lainnya,” ujar Presiden. (*)

  • Share