Setelah pertemuan bilateral pada hari Kamis, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto mengirimkan pistol yang dibuat oleh produsen senjata milik negara PT Pindad sebagai kenangan kepada rekannya Florence Parly.
Menurut rilis berita yang diterbitkan oleh divisi hubungan masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan di sini pada hari Jumat, senjata itu adalah pistol G2 Elite putih dan emas dengan nama Menteri Pertahanan Prancis terukir di atasnya.
Menurut situs resmi PT Pindad, senjata ini memiliki kaliber parabellum 9×19 mm dan majalah yang dapat mengembalikan 15 peluru.
Ini juga mencakup pelat belakang yang dapat disesuaikan dan panjang laras 5 inci untuk akurasi maksimum.
Subianto menyatakan bahwa kerja sama pertahanan bilateral antara Indonesia dan Prancis berjalan sangat baik.
"Pada 28 Juni 2021, kami menandatangani pakta kerja sama pertahanan. Namun, agar bisa dilakukan dengan benar, harus disahkan oleh badan legislatif kita," lanjutnya.
Pada pertemuan terakhir, beberapa perjanjian ditandatangani di hadapan kedua menteri.
Kementerian Pertahanan Indonesia telah memutuskan untuk membeli enam pesawat tempur Rafale dari Dassault Aviation Prancis di bawah salah satu perjanjian. Menurut Subianto, Indonesia akan membeli 42 pesawat tempur Rafale secara bertahap berdasarkan perjanjian tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah Nota Kesepahaman (MoU) tentang kerja sama penelitian dan pengembangan kapal selam antara produsen kapal milik negara Indonesia PT PAL dan Naval Group, serta kerja sama dalam pembuatan amunisi kaliber besar antara PT Pindad dan Nexter Munition, juga ditandatangani.
Sumber: antara