Otoritas haji harus bekerja untuk menurunkan tingkat kematian yang tinggi di antara para peziarah: Kementerian

  • Bagikan

Kunta Wibawa Dasa Nugraha, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, telah meminta 98 petugas haji yang melayani jamaah haji Indonesia di Arab Saudi untuk membantu mengurangi tingkat kematian yang relatif tinggi di antara calon jamaah.

"Para petugas haji itu memiliki kewajiban yang besar dan terhormat untuk menjaga jamaah haji Indonesia tetap baik. Saya berharap mereka mampu membatasi jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal di Tanah Suci "Pada hari Rabu, Nugraha mengeluarkan pernyataan pers.

Menurut analisis data dari organisasi haji selama 15 tahun sebelumnya, tingkat kematian di antara jamaah Indonesia relatif tinggi, mulai dari dua orang per seribu jamaah setiap tahun, atau sekitar 300 hingga 400 orang dari kuota 220 ribu orang per tahun, katanya.

Penyebab tingginya angka kematian jemaah haji Indonesia telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan. Menurut data medis, peziarah meninggal sebagai akibat dari dua faktor utama: usia dan perilaku.

"Perilaku ini melelahkan jamaah karena kondisi fisik mereka tidak dapat mengikuti praktik pengabdian, terutama orang tua," kata Nugraha.

Untuk itu, ia mengingatkan tenaga kesehatan haji untuk memberikan pelayanan kesehatan, khususnya kepada kelompok berisiko tinggi seperti lansia dan mereka yang memiliki komorbid.

Petugas haji, misalnya, harus dapat membantu dalam kegiatan promosi preventif dengan mendidik dan menyebarkan informasi tentang gaya hidup sehat dan pencegahan COVID-19, serta menawarkan layanan terapeutik dan rehabilitasi kepada jamaah haji.

Nugraha juga mengingatkan seluruh petugas haji untuk tetap berhati-hati dalam menghadapi wabah COVID-19 di Arab Saudi dengan mengikuti peraturan kesehatan setiap saat selama operasional haji.

Selain mendukung dan melayani jamaah, Nugraha merekomendasikan petugas haji untuk tidak mengabaikan kesehatan mereka sendiri.

Indonesia akan mengirimkan 98 tenaga kesehatan dari berbagai sektor jasa. Di Jakarta, mereka saat ini sedang melakukan pelatihan kompetensi dan perencanaan operasional untuk petugas haji.

Sekitar 100.051 jamaah akan didampingi oleh petugas haji di Tanah Suci. Angka ini mewakili setengah dari kuota haji Indonesia sebelum pandemi COVID-19. Pada 2022, petugas haji dipilih melalui proses rekrutmen Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Pelatihan gelombang pertama akan dilaksanakan pada 10-12 Mei 2022; batch kedua pada 12-15 Mei 2022; dan batch ketiga atau terakhir pada 22-25 Mei 2022.

Sumber: Antara

  • Bagikan