Kementan percepat transfer dana desa

  • Bagikan

Jakarta – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengumumkan bahwa pencairan BLT Dana Desa (transfer tunai dana desa tanpa syarat) untuk tahun anggaran 2022 akan dipercepat.

Pencairan yang lebih cepat akan lebih efektif dalam mengurangi beban keluarga miskin dan rentan di desa, kata Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di sini pada hari Jumat.

"Sesuai dengan arahan Presiden (Joko Widodo), kami akan mempercepat pembayaran BLT Dana Desa," katanya.

Menurut dia, per 17 Februari 2022, pencairan BLT Dana Desa telah mencapai Rp354 miliar atau 9,62 persen dari total proyeksi pembebasan.

Menurutnya, percepatan penyaluran BLT Dana Desa dimaksudkan untuk mendongkrak dukungan dalam menyelesaikan anggaran desa.

Menurut dia, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) berencana menyelesaikan penyaluran bantuan sosial (bansos) dalam dua pekan terakhir Februari 2022.

"Kementerian Sosial, Kemendes PDTT, dan Pendidikan dan Kebudayaan harus segera mempercepat penyaluran bantuan sosial 2022 dalam dua minggu terakhir februari," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Dia meminta semua pihak berdedikasi untuk memastikan percepatan penyaluran bantuan sosial. Dia menyatakan bahwa data, proses administrasi, dan perubahan peraturan harus selesai pada minggu pertama Februari 2022.

Penggunaan keuangan desa telah membantu mengurangi kemiskinan dan pengangguran di desa-desa selama epidemi, menurut seorang peneliti dari Pusat Penelitian Ekonomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Karena uang, tingkat kemiskinan dan pengangguran di desa-desa lebih rendah daripada di kota-kota," pihri Buhaerah menegaskan.

Dia menekankan bahwa uang telah terbukti sangat berhasil dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran di desa-desa. Menurut dia, total dana desa yang dikucurkan sejak 2015 hingga 2021 telah mencapai Rp400,1 triliun.

Menurut dia, jumlah masyarakat yang mendapatkan uang pada 2016 sebanyak 82.395 orang. Dia kemudian mencatat bahwa angka tersebut telah meningkat menjadi 83.381 pemukiman.

Sumber: Antara

  • Bagikan