UICI Gelar Webinar Dunia Pesantren Songsong Era Digital

  • Share

Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) menggelar webinar dengan tema Pesantren Menyongsong Era Digital, Sabtu (17/12/2021). Kegiatan ini sekaligus sebagai sosialisasi penerimaan mahasiswa baru UICI 2021.

Dalam webinar ini, hadir sebagai narasumber adalah Rektor UICI Prof. Laode Masihu Kamaludin, Direktur Agama, Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian PPN/ Bappenas Amich Alhumaimi, Ph.D, Pendiri Sekolah Alam Planet Ufo Dr. Nasih Mudzakkir, dan Pengasuh Pesantren Alam Sayang Ibu Dr. KH. Jamaludin, M.Ed.

Dalam paparannya, Prof. Laode menyampaikan bahwa digitalisasi di dunia pendidikan bisa menjadi solusi dari masalah sulitnya akses pendidikan bagi warga kepulauan. UICI, lanjut Prof. Laode, hadir untuk menghadirkan solusi itu.

“Ketika digagas UICI ini dari awal kita sudah mengatakan bahwa kita harus unik, bukan untuk menambah jumlah perguruan tinggi yang ada, tetapi kita harus mencari solusi kepada Indonesia yang merupakan negara kepulauan,” kata Prof. Laode.

Prof. Laode menyampaikan ide dasar UICI itu bagaimana pendidikan bisa hadir di pelosok negeri, pulau-pulau, tanpa peserta didik datang ke universitas. Hal itu bisa dilakukan karena UICI dalam proses pembelajaran menggunakan simulator.

“Sistem simulator adalah suatu sistem pendidikan yang sifatnya rutin bisa digantikan oleh artificial intelligence, karena ini digital. Tetapi, yang tidak bisa digantikan oleh artificial intelligence adalah inspirasi, moral, karakter, yang itu tetap disampaikan oleh dosen hanya cukup sembilan menit. Selebihnya diserahkan mesin,” kata Prof. Laode.

Sementara itu Direktur Agama, Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian PPN/ Bappenas Amich Alhumaimi, Ph.D menyampaikan potensi besar dari pesantren.

Ia mengatakan pesantren berkontribusi besar dalam proses transformasi sosial, melalui gerak evolusi menuju formasi sosial baru dengan kemunculan kelas menengah terpelajar santri (muslim educated middle class).

Terkait dengan digitalisasi, ia menyampaikan yang terpenting dari adanya literasi teknologi dan literasi digital adalah lahirnya kemampuan untuk menggunakannya sebagai instrumen analisis yang digunakan sebagai dasar keputusan dan memberikan pilihan-pilhan untuk merekomendasikan suatu kebijakan yang diperlukan.

Sementara itu Pendiri Sekolah Alam Planet Ufo Dr. Nasih Mudzakkir melihat ada dua persoalan yang dihadapi oleh dunia pesantren, yaitu keterbelakangan dan kemiskinan.

Keterbelakangan dan kemiskinan itu terjadi, menurut Nasih, karena pesantren tidak menganggap penting ilmu-ilmu dunia. Menurutnya, ilmu dunia dan kekuasaan itu penting untuk mencapai kehidupan akhirat.

Oleh karena itu ia bersyukur dengan hadirnya UICI yang mau bersinergi dengan pesantren. Ia menyebut sinergi antara UICI dengan pesantren ini menghidupkan ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu dunia.

Sementara itu Pengasuh Pesantren Alam Sayang Ibu Dr. KH. Jamaludin, M.Ed, melihat sisi positif dari massifnya perkembangan arus digitalisasi. Menurutnya, dengan digital ini, nilai-nilai Islam akan lebih mudah terwujud.

“Kalau kita bicara tentang taaruf, bicara tentang misalnya aktualisasi diri, itu hanya sekarang bisa terwujud dan tanpa batas,” kata KH. Jamal.

“Kita tidak perlu dana besar untuk membangun chanel tv untuk bisa didengar gagasan kita, kita gak perlu untuk membangun studio besar untuk memproduksi banyak hal,” lanjutnya.

  • Share